Pesan suara soal kewalian seorang ustaz bernama Encep di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi tersebar di aplikasi perpesanan. Pesan suara itu berbarengan dengan beredarnya foto pria bernama Ustaz Encep yang bertelanjang dada saat salat dan mengikuti acara istigosah.
Dalam dua foto beredar yang diterima detikcom, terlihat Ustaz Encep bersama beberapa orang dalam posisi berdiri dengan kedua tangan saling tertaut di depan perut, mirip gerakan salat. Kemudian foto lainnya memperlihatkan sebuah acara, Ustaz Encep memegang mikrophone bersila bersama beberapa orang di atas panggung.
“Kami tanyakan itu ke beliau, jawaban beliau kami memahami. Beliau (memang) saat ini nyeleneh tidak pakai baju, untuk saat ini kata beliau karena santri harus taat pada guru,” jelas Bakang Anwar As’adi, Kades Cipendeuy Kecamatan Surade kepada detikcom, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Bakang, ketika seorang guru memberikan perintah maka sebagai santri atau murid tidak bisa membantah. Harus patuh dan taat, karena di balik perintah guru tersimpan maksud tertentu.
“Ketika gurunya menyarankan seperti itu, mungkin ada maksud lain untuk bisa saja membangun mental dan lain sebagainya, beliau melakukan, kita paham itu. Tujuannya barangkali saya memahami ya mungkin itu supaya mentalnya terbangun dan lain sebagainya. Toh tidak pakai bajupun tidak keluar dari syariat islam, tidak memperlihatkan aurat,” jelas Bakang.
Sebelumnya diberitakan, pesan suara dan sejumlah foto beredar di aplikasi perpesanan, pesan suara itu berisi suara laki-laki yang diduga disebar secara internal di grup perpesanan. Isi pesan suara menyebut soal seorang ustaz yang kemudian dilantik menjadi wali oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Ada dua pesan suara yang diterima detikcom, satu pesan suara berdurasi 1 menit 21 detik dan 2 menit 21 detik. Pesan suara pertama menjelaskan soal kewalian Ustaz Encep asal Surade dan yang kedua menjelaskan identitas beberapa orang dalam foto yang ikut tersebar bersamaan dengan pesan suara tersebut.
Dua pesan suara tersebut kemudian dikonfirmasi detikcom ke Bakang Anwar As’adi, Kepala Desa (Kades) Cipendeuy Kecamatan Surade. Nama Bakang diketahui juga disebut dalam pesan suara yang kedua. Dengan tegas, Bakang menyatakan bahwa pesan suara itu adalah hoaks.
“Yang jelas itu semua yang disampaikan oleh pembuat dan pengedar voice note itu tidak benar. Karena yang saya sendiripun sebagai pemerintah desa kalaupun memang ada yang menyimpang dari agama otomatis kita yang lebih dekat malah lebih dekat akan cepat meresons,” kata Bakang dalam sambungan telepon, Sabtu (2/10/2021).
Sumber : Detik.com