JNE telah menjadi rumor di media sosial dari Facebook hingga Twitter. Warganet sorot brosur rekrutmen untuk perusahaan jasa pengiriman dan logistik. Posisi yang kosong adalah kurir sepeda motor di Tamiang Layang.
Pengguna internet heboh dengan lamaran kerja yang diwajibkan seorang muslim. Demikian dikutip detikcom dari brosur yang beredar di jejaring sosial.
Netizen membagikan screenshot brosur tersebut.
JNE masih belum tobat…
ada di Tamiang Layang Kalimantan Tengah” kata seorang pengguna Facebook
Ratusan komentar seperti postingan dari @filosofi***.
“#BoikotJNE” tulisnya di Twitter dan berbagi screenshot lowongan kerja JNE. Postingannya mendapat 365 komentar 366 retweet dan 1.144 suka di Twitter
Banyak pengguna Twitter menggunakan tagar. Ini bukan pertama kalinya JNE diboikot. Pada Desember 2020 tagar #BoikotJNE menjadi trending topic di Twitter. Undangan tersebut tampaknya terkait dengan ucapan selamat ulang tahun ke-30 JNE di media sosial dari salah satu pemuka agama
JNE dan kemudian melalui akun media sosial resmi miliknya jelas mengklarifikasi. Perusahaan menjelaskan lowongan dari CV Gedung Banua Lestari. JNE menindak pelanggaran SOP Bangun Banua Lestari dengan memutuskan hubungan kerjasama.
“Kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap SOP dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keragaman dan perbedaan. oleh karena itu manajemen JNE memberikan sanksi yang berat di akhir kontrak. Bekerja sama dengan mitra dan karyawan yang terlibat dalam kasus ini akan dilakukan pemutusan hubungan kerja. ” jelas JNE
JNE perusahaan telah hadir di Indonesia selama 31 tahun dan dibangun oleh manajemen dan karyawan dari berbagai suku ras dan agama. Oleh karena itu ia menekankan agar menghormati nilai-nilai perusahaan mengutamakan toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan.
“Nilai-nilai tersebut tertuang dalam berbagai aspek kegiatan JNE antara lain: kegiatan keagamaan pegawai, penghargaan perjalanan ibadah pegawai dengan masa bakti 10 tahun (umroh, holy land dll. Pengiriman Al Qur’an dan Al kitab bersama Kang Maman Suherman, hingga berbagai taman bacaan donasi untuk umat Islam, Kristen, Hindu, Budha dan panti asuhan. serta konten rutin Jumat dan Minggu di media sosial” tambah JNE.